Assalamualaikum sahabat Santri, di malam ini ane bakal share tentang ebook Tafsir Ibnu Katsir. nah mungkin sahabat santri belum ada yang memiliki tafsir ini ane sediain ebook versi PDF nya.
Tafsir Ibnu Katsir adalah merupakan kitab tafsir yang terkenal, bersubjekkan tafsir Ma'sur. Dalam subjek ini kitab tafsirnya merupakan kitab nomor dua setelah tafsir Ibnu Jarir. Dalam karya tulisnya kali ini Ibnu Kasir menitikberatkan kepada riwayat yang bersumber ahli tafsir ulama salaf. Untuk itu ia menfasirkan Kalamullah dengan hadits-hadits dan asar-asar yang disandarkan kepada pemiliknya, disertai penilaian yang diperlukan menyangkut perdikat dhaif dan sahih perawinya. Pada mulanya kitab Ibnu Katsir ini terbitkan bersama menjadi satu dengan kitab Ma'alimut Tafsir karya tulis Al-Bagawi, namun pada akhirnya diterbitkan secara terpisah menjadi empat jilid yang tebal-tebal.
Sedikit tentang biografi Ibnu Katsir
Riwayat Hidup
Nama lengkap penulis kitab tafsir ibn katsir adalah Imanul Jalil Al-Hafiz Imadud Din, Abul Isma'il ibnu Amr ibnu Dau' ibnu Kasir ibnu Zar'i al-Basri ad-Dimasyqi, ulama fiqih mazhab Syafi'i. Beliau lahir pada tahun 701 H di sebuah desa yang menjadi bagian dari kota Bashra di negeri Syam. Pada usia 4 tahun, ayah beliau meninggal sehingga kemudian Ibnu Katsir diasuh oleh pamannya. Pada tahun 706 H, beliau pindah dan menetap di kota Damaskus. Beliau berada di damasyqi pada usia tujuh tahun bersama-sama sodaranya sepeninggal Ayahnya.
Ibnu Katsir juga belajar dari Ibnu Taimiyah dan mencintainya sehingga ia mendapat cobaan karena kecintaanya kapada Ibnu Taimiyah. Ibnu Qadi Syahbah mengatakan dalam kitabnya Tabaqat-nya, Ibnu Katsir mempunyai hubungan khusus dengan Ibnu Taimiyah dan membela pendapatnya serta mengikuti banyak pendapatnya. Bahkan ia sering mengeluarkan fatwa berdasakan pendapat Ibnu Taimiyah masalah talak yang menyebabkan ia mendapat ujian dan disakiti karenanya.
Ad-Daudi dalam kitab Tabaqalul Mufasirin megatakan bahwa Ibnu Katsir adalah seorang yang menjadi panutan para Ulama dan Ahli Huffaz di masanya serta menjadi nara sumber bagi oarang-orang yang menekuni bidang ilmu ma'ani dan alfaz. Ibnu Katsir pernah menjabat sebagai pemimpin majelis pengajian Ummu Saleh sepeninggal Az-Zahabi, dan sesudah kematian As-Subuki ia pun memimpin majelis pengajian Al-Asyafiyyah dalam waktu yang tidak lama, kemudian diambil alih oarang lain.
Lahir dan Wafatnya
Ibnu Katsir dilahirkan pada tahun 700 H atau lebih sedikit, dan meninggal dunia pada bulan Sya'ban tahun 774 H. Ia dimakamkan di kuburan As-Sufiyyah didekat makam gurunya (Ibnu Taimiyah). Ada yang mejelaskan bahwa di penghujung usianya Ibnu Katsir mengalami kebutaan; semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya yang luas kepadanya.
Riwayat Pendidikan
Ibn Katsir tumbuh besar di kota Damaskus. Di sana, beliau banyak menimba ilmu dari para ulama di kota tersebut, salah satunya adalah Syaikh Burhanuddin Ibrahim al-Fazari. Beliau juga menimba ilmu dari Isa bin Muth’im, Ibn Asyakir, Ibn Syairazi, Ishaq bin Yahya bin al-Amidi, Ibn Zarrad, al-Hafizh adz-Dzahabi serta Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Selain itu, beliau juga belajar kepada Syaikh Jamaluddin Yusuf bin Zaki al-Mizzi, salah seorang ahli hadits di Syam. Syaikh al-Mizzi ini kemudian menikahkan Ibn Katsir dengan putrinya. Selain Damaskus, beliau juga belajar di Mesir dan mendapat ijazah dari para ulama di sana.
Prestasi Keilmuan
Ibnu Katsir adalah seorang ulama yang berilmu tinggi dan mempunyai wawasan ilmiah yang cukup luas. Para ulama semasanya menjadi saksi bagi keluasan dan kedalaman ilmu yang dimilikinya sebagai seorang nara sumber, terlebih lagi khususnya dalam tafsir, hadits dan sejarah (tarikh).
Berkat kegigihan belajarnya, akhirnya beliau menjadi ahli tafsir ternama, ahli hadits, sejarawan serta ahli fiqih besar abad ke-8 H. Kitab beliau dalam bidang tafsir yaitu Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim menjadi kitab tafsir terbesar dan tershahih hingga saat ini, di samping kitab tafsir Muhammad bin Jarir ath-Thabari.
Para ulama mengatakan bahwa tafsir Ibnu Katsir adalah sebaik-baik tafsir yang ada di zaman ini, karena ia memiliki berbagai keistimewaan. Keistimewaan yang terpenting adalah menafsirkan al-Qur’an dengan al-Qur’an (ayat dengan ayat yang lain), menafsirkan al-Qur’an dengan as-Sunnah (Hadits), kemudian dengan perkataan para salafush shalih (pendahulu kita yang sholih, yakni para shahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in), kemudian dengan kaidah-kaidah bahasa Arab.
Karya Ibnu Katsir
Selain Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, beliau juga menulis kitab-kitab lain yang sangat berkualitas dan menjadi rujukan bagi generasi sesudahnya, di antaranya adalah al-Bidayah Wa an-Nihayah yang berisi kisah para nabi dan umat-umat terdahulu, Jami’ Al Masanid yang berisi kumpulan hadits, Ikhtishar ‘Ulum al-Hadits tentang ilmu hadits, Risalah Fi al-Jihad tentang jihad dan masih banyak lagi yang lainnya.