Assalamu’alaikum...
Salam bahagia,
Ismii Kris Nandang , ana sekolah di MA Darul Falah Cijati
dan mondok di Ponpes Darul Falah juga, ana sekarang duduk di bangku kelas XI
jurusan Keagamaan. Kebetulan nih, angkatan saya ( 2016 – 2017 ) itu jadi
pembeda dengan kelas – kelas XI yang dulu, kenapa ? Karena MADarul Falah yang
memang basicnya agamis, sekarang membuat terobosan baru, yakni mengadakan
keterampilan OTOMOTIF dan TATA BUSANA, yang biasanya hanya ada di SMK , tapi
sekarang bisa kita cicipi di MA Darul Falah.
Seperti layaknya anak kelas XI SMK lainya , anak kelas XI
Aliyah pun bisa mencari pengalaman langsung di lapangan, dengan diadakanya
PRAKERIN ( Praktek Kerja Industri ) atau biasa disebut juga PKL.
Begitupun saat ini, ana sedang mengikuti program PKL itu
selama 1 bulan, di salah satu bengkel resmi YAMAHA MUNJUL JAYA MOTOR, yang
Alhamdulillah letaknya tidak terlalu jauh dari pondok saya , jadi tiap pagi
saya memperkokoh kaki saya dengan berjalan kaki dari pondok ke bengkel. Nah,
untuk teman-teman saya yang lain , untuk OTOMOTIF terbagi 4 kelompok, sedangkan
TATA BUSANA sekitar 5 kelompok.
Hari pertama , tepatnya senin 03 Maret 2017 , ana dan rekan
kelompok Angga , Edo , dan Umar, berangkat sembari diantar Pak Yudi ( Guru
Pembimbing ). Satu per satu dari kita dikenalkan , tapi hari itu ana tidak
langsung bekerja dikarenakan ada kesalahpahaman , ternyata di surat itu jadwal
mulainya pkl hari rabu 15 maret 2017, dan pada akhirnya kita pun kembali lagi.
Hari rabupun tiba, pagi-pagi kami sudah berkumpul dibekali
niat dan semangat kamipun berangkat. Sesampainya di bengkel memang udah buka
sihh... tapi belum ada pelanggan jadi saya Cuma bersih-bersih aja disitu,
tiba-tiba datang seorang pemuda berpakaian layaknya mekanik yang mulai
menyalakan mesin-mesin disana saya kira dis seorang mekanik yang bekerja disana
tapi ternyata dipunggungnya bertuliskan SMK WIN SUMEDANG, perkenalan pun
terjadi nyatanya dia juga anak PKL yang sudah praktek disana lebih dari dua
bulan, rasa penasaran pun muncul kamipun mengorek-ngorek informasi. Selain anak
dari WIN ada juga dua orang anak PKL dari SMK PUI CIKIJING layaknya orang baru tak banyak dialog yang
terjadi .
Hari pertama di bengkel realitanya tak seperti yang
dibayangkan, limgkungan aliyah dan pesantren yang kental dengan keramah tamahan
berganti dengan lingkungan yang keras, bak terjatuh dari tempat tidur yang nyaman ketanah yang
berkerikil, bahasa bengkel, cacian dibengkel, akan menjadi santapan sehari-hari
kita dituntut berusaha ekstra keras untuk beradaptasi. Namun apalah daya, yang
kami rasakan diminggu-minggu pertama hanyalah ingin pindah atau berhenti
praktek disana .
Minggu pertama kami kalah dengan keadaan tetapi rasa sabar
tetap berkobar, dimiggu kedua berhubung jumlah kami bertambah menjadi tujuh
orang akhirnya kita dibagi menjadi dua kelompok kerja. Saya angga dan umar
kerja di sip pagi dan empat orang lainnya di sip siang.
Jikalau bekerja sudh dapat dibedakan antara anak Aliyah dan
SMK terjadi kesenjangan antara kita, kami yang anak Aliyah lebih banyak
mempehatikan dari pada bekerja karna kam masih diragukan oleh pihak
bengkel terutama oleh para mekanik, pun
dalam pergaulan kami bergaul layaknya anak Aliyah begitupun pergaulan anak SMK,
namun yang unik di bengkel ini para mekanik punya panggilan tersendiri untuk
anak PKL , bukan Nandang, bukan Angga,dan bukan pula nama lain, melainkan kami
semua dipanggil “CENG” . Yang membedakan
itu cuma akhirnya aja, dan itupun tergantung urutan kedatangan . Maksudnya anak
PKL yang lebih dulu praktek dipanggil “CENG ONE” ( dari SMK WIN ), selanjutnya
“ CENG TWO dan CENG THREE “ untuk anak SMK PUI CIKIJING ......
Setelah itu, tak
tercipta lagi CENG FOUR ,CENG FIVE dan seterusnya, bagi kami anak ALIYAH cukup
satu CENG untuk semuanya kecuali ana, ada panggilan yang berbeda untuk ana’,
yang ana’ dapet setelah kejadian hari itu....
Ceritanya itu, ana’ lupa dihari apa tapi yang pasti itu
masih minggu pertama soalnya kita masih awam banget, ana’ disuruh ganti oli
tapi malah ngambil oli ,kurang kedengeran juga siihhh, yaa udah kena bentak
dehh, setelah ngebentak mekaniknya tuuh bilan gini “ ALIYAH mah salah praktek
didieu mah, di masjid kudu namah “ tapi kan saya gak setuju begitupun salah
satu kasir disitu ( kebetulan pernah mondok juga ) dia bilang “ bohong ketah
hirup mah kudu saimbang , leres ceng? “ menyeru padaku.” Leres mang, dalilna ge
aya” jawabku diiringi bacaan QS Al Qosos : 77,
Yang artinya : “ Dan carilah pahala negeri akherat dengan apa yang Allah berikan padamu,namun
jangan lupakan bagianmu di dunia, berbuat baiklah pada sesama sebagaimana Allah
berbuat baik padamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi.
Sesungguhnya Allah di menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”....
Tak cukup sampai disitu, Wawa ( sebutan untuk mekanik 2 ) kembali bertanya : “ heeh ceng, pan aya
nyah jalma getol solat tapi kalakuan baragajul , jeng jalma tara solat kalakuan
hade, cek maneh mending mana ,ceng?
“. Kemudian jawabku serentak “ Mending solat
mang, da pasti nu sok solatmah kalakuana hade , jawabku sambil membacakan
sebuah dalil , Yang artinya : “ Dan dirikanlah solat , sungguh solat itu
mencegah perbuatan keji dan munkar “, Wawa merespon dengan nada tinggi “ pan
aya wae ceng. “ saya sedikit melempar senyum “ Dalilna aya wa, urang mah yakin
. Wawa ge kudu yakin , Ahok oge nu ngabohongkeun hiji ayat QS Al maidah ditungtut
ku miliyaran jalma , Wawa hoyong dai
ditungtut komo Wawa mah islam “ sejenak
diam “ Nya ieu mah lamun aya kumaha atuh? “ ana’ tersenyum “ berarti solatna can bener, Wa.”
Ternyata Abang ( sebutan untuk mekanik 1 ) tertarik dengan
perbincangan kami dia ikut bertanya : “
ai solat nu bener nu kumaha kitu , ceng? “ ana’ menegaskan : “ solat bener,
nyaeta nu kacumponan syarat jeng rukunna,bang. Syarat solat nya muslim tea,
baligh , berakal ..” Abang memotong “ apal nu kitu mah , da aing ge boga anak.”
Hahahaha... bengkel cair dengan suasana penuh keakraban. Melanjutkan
pertanyaannya : “ yeuh ceng , mun aya jalma solat tapi teu apal makna solat teh
naon,bener teu solatna? “ ana’ menjelaskan : “ Bang, jang jalma awam nu penting
pas takbiratul ihram pas niat urang khusu jeng apal makna niat, cek Imam
Ghazali solatna bener , da ai tingkatan solat teh benten-benten, bang.”
Kebetulan pekerjaan selesai , semua penghuni bengkel rehat di kursi , begitupun ana’.
Setelah ana’ duduk datang mekanik lain datang dengan nada
gurauan bertanya : “ Ceng , ai ngarokok haram te?” .hahaha... Pecah juga
suasana bengkel, tapi ana’ jawab kok “
Mang Ano (mekanik 3), Allah mah te
ngalarang ngarokok , te aya di Qur’an nyebat
Laa ta’dud, hahaha... tapi Allah mah ngalarang oge barang nu te manfaat
atawa madorotna lewih gede tibatan manfaatna, ai ngarokok ngarugikeun Mang Ano
te?” , tanyaku. “ Nya hente lah,” tegasnya. Berarti mangga-mangga bae.” .. Tak
terasa waktu berlalu begitu cepat, udah waktunya pulang kamipun berpamitan.
Esok harinya, suasana terasa beda terutama pada ana’ ,
mungkin sebab kejadian bincang-bincang hari sebelumnya , para mekanik menambahkan sebuah kata untuk
manggil saya yakni “CECENG BISMILLAH’.
Hahaha.. unik aneh, tapi ana’ suka dipangil itu.. Semenjak hari itu sampai hari
ana’ berpamitan untuk yang terakhir kali, sebutan CECENG BISMILLAH selalu melekat,
terkadang juga sih saya dipanggil “ TADZ” yahhh saya aminin aja lah.
Sekarang , bukan olinya yang terkenang atau bentakannya
,cacianya melainkan pengalamannya itu yang berharga banget. Hebat kan, anak
ALIYAH bisa PKL di bengkel sampe dapet gelar lagi. Pokonya makasih MA DARUL
FALAH, makasih YAMAHA MUNJUL JAYA MOTOR, makasih Abang , Wawa , Mang Ano dan
terpenting makasih Ya Rabb.....
Majalengka, Sabtu 15 Apr. 17
Kris Nandang / Ceceng Bismillah.........
0 Komentar untuk "Curcol : " Ceceng Bismillah""
Assalamualaikum, selamat datang di web Santri Dafa